Selasa, 08 Juli 2014

MENJADI LEBIH BAIK




MENJADI LEBIH BAIK

Di kampung yang kumuh hiduplah keluargaku dan puluhan keluarga serba kekurangan berbanding terbalik dengan suasana di balik pemukiman ini yang konon merupakan kota metropolitan. Akupun tak mengerti apakah metropolitan itu? Yang ku tahu di belakang kampungku adalah perkotaan yang menyediakan semua kebutuhan orang- orang kaya, penuh dengan kesenangan, persaingan dan kejahatan.

 Meskipun kampungku kumuh dan jauh dari layak akan tetapi kampung Kesemek masih menjunjung kebersamaan antar warga. Seluruh warga kampung kami berprofesi sebagai pemulung karena tidak jauh dari kampungku merupakan TPS atau tempat pembuangan sampah, tak heran jika kampungku kumuh, bau busuk selalu menyelimuti dan bagi kami semua hal itu biasa dan terbiasa.

 Sampah yang bergunung itu bagi sejumlah orang kota tidak lagi berguna akan tetapi bagi kampung kami merupakan mata pencaharian dan sumber kehidupan untuk dapat bertahan hidup dari kelaparan. Dari sampah-sampah itu kami semua mendapatkan sesuap nasi,,,, ya hanya sekedar untuk mengisi perut tidak untuk yang lain. Mana cukup jika harus dibagi untuk sekolah, untuk makan enak saja tidak bisa.

Sungguh daerah perkotaan yang tersisihkan oleh kemajuan zaman. Tidak ada satupun warga kampungku yang mengenyam pendidikan. Ayahku saja hanya sebatas calistung (baca, tulis, dan hitung) sudah cukup sabagai modal untuk hidup agar tidak dibohongi oleh orang. Ayah belajar sendiri tanpa mengenal bangku sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar