HIDUPKU
Berjalan
ketika matahari mulai terbenam, seorang gadis lugu kesepian dibawah rindangnya
pohon cemara. Diiringi dengan buku harian yang mementaskan tarian pena. Entah
apakah yang ditulis Pika? Ia seorang gadis yang penuh dengan tanya? Tak
disengaja ia terlelap dalam larian angin yang sejuk, hampir setengah jam ia
terlelap dan terbangun ketika ia teringat kewajibannya sebagai seorang muslim.
Bergegas ia menuju kamar mandi mengambil air
wudhu, hampir lima belas menit ia tak kunjung selesai, apakah yang ia lakukan
selama itu? Terlihat tetesan air mengalir dari pipi manisnya. Entah apa yang ia
minta pada sang pencipta hingga bunga memanggil. “Sedang apa Kau, Nak?” seru
bunda. “Saya telah melakasanakan shalat ashar bu?”katanya.
“Bunda mengganggu ya Nak?”. “Tidak, Bunda!
tidak sama sekali” tegasnya. “Ada apakah gerangan denganmu Nak, adakah pikiran
yang mengganggumu nak?”Tanya ibu padanya. “Tidak bu, pika baik- baik saja!.
“Bunda tahu nak, apa yang harus ibu lakukan untuk membuatmu ceria seperti
dulu?” meneteskan air mata. “Pika iklas Bu dengan semua ini!”yakinnya mengusap
air mata di wajah bunda.
Bunda
mengajak Pika ke ruang keluarga dengan menggenggam erat tangannya. Disana ayah,
kakak dan adik Pika telah menunggunya. Iyo kakak pika sekarang lebih
memperhatikan dan menyayanginya. Padahal dahulu kakaknya ini sering mengganggu
dan bertengkar dengan adik- adiknya. Entah apa yang membuatnya sadar akan
tanggung jawabnya sebagai kakak. Pika hanya mengucapkan terima kasih kepada
Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar