Selasa, 08 Juli 2014

HIDUPKU




HIDUPKU

Berjalan ketika matahari mulai terbenam, seorang gadis lugu kesepian dibawah rindangnya pohon cemara. Diiringi dengan buku harian yang mementaskan tarian pena. Entah apakah yang ditulis Pika? Ia seorang gadis yang penuh dengan tanya? Tak disengaja ia terlelap dalam larian angin yang sejuk, hampir setengah jam ia terlelap dan terbangun ketika ia teringat kewajibannya sebagai seorang muslim.

 Bergegas ia menuju kamar mandi mengambil air wudhu, hampir lima belas menit ia tak kunjung selesai, apakah yang ia lakukan selama itu? Terlihat tetesan air mengalir dari pipi manisnya. Entah apa yang ia minta pada sang pencipta hingga bunga memanggil. “Sedang apa Kau, Nak?” seru bunda. “Saya telah melakasanakan shalat ashar bu?”katanya.

 “Bunda mengganggu ya Nak?”. “Tidak, Bunda! tidak sama sekali” tegasnya. “Ada apakah gerangan denganmu Nak, adakah pikiran yang mengganggumu nak?”Tanya ibu padanya. “Tidak bu, pika baik- baik saja!. “Bunda tahu nak, apa yang harus ibu lakukan untuk membuatmu ceria seperti dulu?” meneteskan air mata. “Pika iklas Bu dengan semua ini!”yakinnya mengusap air mata di wajah bunda.

Bunda mengajak Pika ke ruang keluarga dengan menggenggam erat tangannya. Disana ayah, kakak dan adik Pika telah menunggunya. Iyo kakak pika sekarang lebih memperhatikan dan menyayanginya. Padahal dahulu kakaknya ini sering mengganggu dan bertengkar dengan adik- adiknya. Entah apa yang membuatnya sadar akan tanggung jawabnya sebagai kakak. Pika hanya mengucapkan terima kasih kepada Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar